• GoldenTin Official
  • goldentin.id
BAB Nggak Lancar? Cek Dulu Penyebab Sepele yang Sering Diabaikan
Illustrasi: Envato

BAB Nggak Lancar? Cek Dulu Penyebab Sepele yang Sering Diabaikan

   | 

Siapa di sini yang pernah ngerasa nggak nyaman karena perut terasa penuh, tapi nggak kunjung bisa BAB? Tenang, kamu nggak sendirian. Masalah buang air besar yang nggak lancar alias sembelit ini sering banget dialami, apalagi buat kita yang usianya udah masuk kepala tiga ke atas. Entah itu karena kesibukan kerja, pola makan yang berantakan, atau gaya hidup yang makin jauh dari kata ?aktif?, semuanya bisa jadi pemicu.

Tapi sering kali, kita menganggap remeh penyebab-penyebab kecil yang ternyata punya pengaruh besar ke sistem pencernaan kita. Padahal, kalau dibiarkan terus, sembelit bisa bikin hidup nggak nyaman banget. Mulai dari perut begah, sakit saat BAB, sampai risiko ambeien yang bikin duduk pun rasanya tersiksa.

Nah, biar kamu bisa lebih waspada dan tahu harus mulai dari mana buat memperbaikinya, yuk kita bahas 5 penyebab paling umum kenapa BAB bisa jadi nggak lancer :

1. Kurang Makan Serat

Yuk ngaku, kapan terakhir kali kamu makan sayur hijau? Atau buah yang bukan cuma buat topping di dessert kekinian?

Kurangnya asupan serat adalah salah satu penyebab paling klasik dan sering banget terjadi kenapa BAB kita bisa jadi seret. Serat berperan penting buat bikin feses jadi lebih lunak dan gampang dikeluarkan. Kalau makanan kita sehari-hari lebih banyak mengandung karbohidrat olahan (nasi putih, roti tawar, mie instan), protein hewani, dan minim sayur serta buah, usus kita bakal kerja ekstra keras.

Sayangnya, makin dewasa kita, makin sering juga kita ?ngeles? dari makan sehat. Alasannya? Sibuk lah, nggak sempat masak lah, atau mungkin lidah kita emang udah terlalu dimanjain sama makanan yang gurih dan berminyak. Padahal, nambahin serat ke menu harian itu nggak ribet kok. Mulai dari hal kecil aja?misalnya, tambahin selada dan tomat ke sandwich kamu, atau pilih camilan kayak pisang dan pepaya daripada keripik pedas.

Perlu diingat, serat itu ada dua jenis: serat larut dan serat tidak larut. Dua-duanya penting buat kesehatan pencernaan. Serat larut membantu menyerap air dan membentuk gel di usus, sementara serat tidak larut bantu mendorong feses keluar lebih cepat. Jadi, pastikan menu harianmu seimbang, ya!

2. Kurang Minum Air Putih

Nah ini juga nggak kalah penting: air putih! Kita kadang terlalu sibuk minum kopi, teh, atau minuman manis kekinian, sampai lupa tubuh kita sebenarnya butuh air putih dalam jumlah cukup. Kurang cairan bikin feses jadi keras, kering, dan susah dikeluarin.

Bayangin deh, kamu lagi bikin adonan kue. Kalau terlalu kering, susah dibentuk, kan? Nah, sistem pencernaan kita juga sama. Air membantu melembutkan feses supaya lebih mudah lewat di saluran pencernaan.

Kalau kamu termasuk orang yang sering merasa ?nggak haus sih?, coba ubah mindset-nya. Haus itu bukan satu-satunya tanda tubuh butuh air. Kadang kita baru nyadar kurang minum pas udah dehidrasi ringan?misalnya bibir kering, urine berwarna pekat, atau bahkan pusing. Idealnya, orang dewasa minum 2 liter air per hari, tapi kalau kamu banyak berkeringat atau sering minum kopi (yang sifatnya diuretik alias bikin pipis terus), kebutuhan air putihmu bisa lebih tinggi.

Biar gampang, coba deh sedia botol minum di meja kerja dan kasih pengingat buat minum tiap satu jam sekali. Kelihatannya sepele, tapi efeknya besar banget buat kelancaran BAB.

3. Kurang Gerak

Buat kamu yang kerja kantoran, atau yang aktivitas hariannya banyak duduk dan jarang bergerak, ini juga salah satu penyebab sembelit yang sering terjadi tanpa kita sadari.

Usus kita tuh butuh rangsangan buat tetap aktif bergerak. Nah, salah satu stimulan alami terbaik adalah aktivitas fisik. Ketika kita aktif bergerak, aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke organ-organ pencernaan jadi lebih lancar, dan otot-otot usus juga terstimulasi buat bantu menggerakkan feses ke luar tubuh.

Masalahnya, gaya hidup modern sekarang bikin kita minim gerak. Bangun tidur, duduk sarapan, naik kendaraan ke kantor, duduk kerja seharian, pulang naik kendaraan lagi, terus lanjut rebahan nonton serial. Kalau dihitung-hitung, waktu kita berdiri atau jalan kaki sehari mungkin nggak sampai 30 menit.

Solusinya? Nggak harus langsung olahraga berat kok. Jalan kaki 15?30 menit setiap hari aja udah cukup bantu memperbaiki ritme usus. Bisa juga mulai dari naik tangga daripada lift, jalan kaki ke minimarket terdekat, atau sekadar stretching setiap 1?2 jam sekali saat kerja. Kuncinya: jangan biarkan tubuh kamu diam terlalu lama.

4. Kebiasaan Menahan BAB

Nah, ini dia kebiasaan yang sering banget dianggap remeh tapi punya dampak besar: menahan BAB. Entah karena lagi sibuk, males ke toilet umum, atau lagi di perjalanan, banyak orang memilih ?nanti aja deh? pas ngerasa pengen BAB.

Padahal, keinginan buat BAB itu sinyal dari tubuh yang sebaiknya langsung direspons. Kalau sering ditunda-tunda, tubuh bisa mulai ?bingung? kapan harus buang feses, dan akhirnya refleksnya jadi lemah. Efek jangka panjangnya? Sistem pencernaan bisa jadi lambat, feses makin mengeras di usus, dan proses BAB jadi lebih susah.

Selain itu, menahan BAB juga bisa meningkatkan risiko terjadinya ambeien, karena nanti kamu cenderung mengejan terlalu keras saat akhirnya memutuskan ke toilet. Belum lagi rasa nggak nyaman di perut yang bisa ganggu aktivitas sehari-hari.

Coba biasakan buat nggak menunda-nunda ke toilet. Kalau kamu tipe yang susah dapat ?ritme? BAB, coba bantu dengan membuat jadwal rutin?misalnya setiap pagi setelah sarapan. Perut biasanya lebih aktif saat itu, dan kalau dibiasakan, tubuh juga akan ?belajar? untuk rutin buang air besar di waktu yang sama.

5. Stres dan Kurang Tidur

Percaya atau nggak, kondisi mental kamu juga bisa berpengaruh ke kelancaran BAB. Stres dan kurang tidur bisa bikin sistem pencernaan kamu jadi nggak stabil.

Kenapa bisa begitu? Karena sistem saraf yang mengatur pencernaan kita itu sangat terhubung sama otak. Kalau kamu stres, cemas, atau kurang istirahat, tubuh masuk ke mode ?fight or flight? yang bikin proses-proses seperti pencernaan jadi dikesampingkan. Akibatnya, usus bisa jadi kurang aktif, gerakannya lambat, dan akhirnya feses tertahan lebih lama di dalam.

Ini kenapa banyak orang yang saat liburan atau jauh dari tekanan kerja, mendadak jadi lebih lancar BAB. Atau sebaliknya, pas kerjaan lagi menumpuk, meskipun makannya sehat dan minumnya cukup, tetap aja susah BAB. Kalau kamu merasa hidup akhir-akhir ini penuh tekanan, coba ambil waktu buat istirahat. Tidur cukup, jalan-jalan sebentar, meditasi, atau sekadar ngobrol sama teman bisa bantu meredakan stres. Jangan lupa, pencernaan yang sehat juga butuh suasana hati yang tenang.

Nggak Perlu Panik, Tapi Jangan Diabaikan Juga

BAB nggak lancar itu memang hal yang umum terjadi, tapi bukan berarti harus dianggap normal terus-menerus. Kalau kamu udah coba perbaiki pola makan, rajin minum, mulai aktif bergerak, dan menjaga kesehatan mental tapi masih juga susah BAB selama berhari-hari, ada baiknya konsultasi ke dokter buat cari tahu penyebab yang lebih dalam.

Ingat, pencernaan itu adalah salah satu sistem penting dalam tubuh. Kalau dia nggak berfungsi dengan baik, dampaknya bisa terasa ke seluruh tubuh. Mulai dari energi yang menurun, kulit yang kusam, sampai mood yang gampang jelek.

Jadi, yuk lebih sayang sama diri sendiri dengan menjaga pola hidup sehat. Nggak harus langsung ekstrem, cukup mulai dari lima hal sederhana yang kita bahas tadi. Karena sering kali, hal-hal sepele justru jadi kunci untuk perubahan besar.

Semoga setelah baca ini, kamu jadi lebih ?lancar?, ya